Thank God For Pop Punk

"If pop punk too loud, then you are too old."
- Pee Wee Gaskins

Pop punk? Pop? Atau punk?

Kekuatan 3 power chord disertai hentakan drum yang cepat namun rapih serta lirik yang mudah dicerna menjadi ciri khas dari musik pop punk. Sebenarnya, siapa sih yang mencetuskan subgenre pop punk? Bahkan bisa dibilang beberapa lagu The Ramones pun terdengar seperti pop punk.
Dilihat dari wikipedia, subgenre pop punk ini mulai booming di era 90an. Salah satu era terbaik di blantika musik Indonesia, bahkan dunia. Siapa yang tidak familiar dengan awalan lirik "Do you have a time? To listen to me whine." kepunyaan Green Day pada lagu Basket Case? The Offspring dengan Pretty Fly (For A White Guy) nya? Serta lagu All The Small Things milik Blink-182 yang sangat booming pada akhir era 90an. Mereka memiliki lagu yang sangat dapat diterima di telinga publik. Lirik yang mudah dicerna dengan distorsi gitar yang akan selalu terngiang di benak para pendengarnya menjadi ciri khas musik ini.

Hasil gambar untuk green day 90s
Green Day

Hasil gambar untuk the offspring 90s
 The Offspring

Hasil gambar untuk blink 182 90s
Blink-182

Beranjak dari era emas 90an ke awal milenial 2000an. 2 "dewa" pop punk memutuskan untuk menggelar tur konser bersama. Yap, mereka adalah Green Day dan Blink-182 dengan tur yang diberi nama Pop Disaster Tour. Hmm, pop disaster? Benarkah mereka berdua adalah bencana bagi era musik Pop? Tapi yang jelas, kita bisa membayangkan betapa apiknya lagu Good Riddance milik Green Day yang memiliki lirik yang berkenan serta dikemas dalam bentuk akustik ini dibawakan satu panggung dengan lagu Family Reunion milik Blink-182 yang dimana liriknya tidak seindah judulnya sama sekali. Hanya memiliki 10 kata "Toilet Jokes" yang diulang-ulang sebanyak 4 kali dengan aransemen yang berbeda-beda di tiap pengulangan bait liriknya dan diakhiri dengan kalimat "I fucked your mom." yang membuat siapa saja yang mendengarkannya tertawa walau agak awkward saat mendengarnya.

                                                          Blink-182 - Family Reunion

Era 2000an pun memunculkan bibit-bibit band pop punk yang memberi warna baru di blantika musik dunia. Sebut saja seperti Fall Out Boy dengan lagu Sugar We're Going Down yang sepertinya sangat familiar di kalangan anak laki-laki berstatus pelajar SMA pada masanya, dan All Time Low yang seperti memunculkan kembali semangat manggung di bar atau cafe kecil dengan penonton yang sangat antusias mendengar alunan power chord yang dibawakan oleh sang gitaris serta Simple Plan yang rata-rata lagunya mengisahkan tentang kehidupan remaja pada saat itu seperti pembullyan, depresi, serta kisah cinta yang dikemas semenarik mungkin. Blink-182 dengan albumnya yang bertajuk Take Off Your Pants And Jacket pun meraih kesuksesan yang sangat signifikan, walaupun album Enema Of The State masih menjadi album terlaris band ini. Green Day pun semakin tumbuh dewasa dengan pop punk nya dan merilis album ketujuhnya yang berjudul American Idiot. Album pop punk yang dikemas dalam bentuk rock opera ini meraih penghargaan Best Rock Album pada ajang Grammy Awards 2005. Mengalahkan beberapa album yang bisa dibilang tak kalah tenar dengan American Idiot. Sebut saja album The Reason dari Hoobastank dan Hot Fuss dari The Killers. Masih ada kejeniusan di musik pop punk. Oh iya, jangan lupakan keterlibatan wanita pada pop punk. Sebut saja Avril Lavigne yang sempat menyandung gelar Pop Punk Queen dan tentu saja Paramore yang digawangi oleh Hayley Williams sebagai vokalis utama. Mereka meraih kesuksesan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Jadi intinya, jangan pernah meremehkan perempuan.
Hasil gambar untuk fall out boy
Fall Out Boy
Hasil gambar untuk simple plan
Simple Plan

Hasil gambar untuk paramore 
Paramore 

Saat ini, pop punk bisa dibilang sedang mengalami regenerasi. Band seperti Neck Deep, The Story So Far, dan 5 Seconds Of Summer sedang naik-naiknya dikala beberapa dedengkotnya sedang mengalami penurunan. Walaupun untuk 5 Seconds Of Summer banyak yang menentang frase pop punk ini disematkan pada band ini dikarenakan lirik dan aransemennya agak lebih cengeng dibandingkan dedengkotnya. Namun, band-band angkatan 2000an pun tak kunjung diam. All Time Low merilis album Future Hearts pada tahun 2015 dan terjual sekitar 75.000 kopi. Di tahun 2016, 2 sesepuh pop punk merilis album baru di tahun yang sama. Blink-182 merilis albumnya yang berjudul California pada tanggal 1 Juli 2016 dan terjual lebih dari 550.000 kopi di seluruh dunia. Album ini pun juga merupakan album pertama Blink-182 yang masuk nominasi Grammy Awards 2017 sebagai Best Album Awards. Walaupun piala berbentuk gramofon itu ternyata jatuh di tangan Cage The Elephant, bukan hal yang bisa diremehkan dari Blink-182 atas keberhasilan akan album California. Sementara itu, Green Day merilis album yang berjudul Revolution Radio pada tanggal 7 Oktober 2016 dan terjual sekitar 700.000 kopi di seluruh dunia. Oh iya, jangan lupakan juga ajang Rock And Roll Hall Of Fame 2015 yang dimenangkan oleh Green Day. Hal ini membuktikan bahwa Punks Not Dead
Hasil gambar untuk neck deep
Neck Deep
 
"I think pop-punk is a zombie. It hushed down for a bit but then it got brought back to life in an almost undead fashion. Back then it was mainstream, you would see it on MTV and things like that. Now, it's different, it's got a fighting chance and it’s crawling its way back up. It started out with a pretty selective crowd but now it's opening up to more and more people.
Kelen Capener of The Story So Far

Disini diingatkan bahwa ini adalah opini dari penulis yang bisa saja benar dan bisa juga salah. Bila ada yang ingin berkomentar silahkan di kolom komentar di bawah. See ya!

Komentar

Posting Komentar